Detik-detik Penyerahan Tongkat dan Panji Organisasi Kepada Pengurus Terpilih Opusunggu Raja Boru/Bere Se-Jabodetabek Periode 2024-2028, Usman Opusunggu didampingi Istri Vermona Br. Marbun |
Bekasi, pospublik.co.id - Pesta doa bersama melalui Kebaktian Rohani perkumpulan keluarga besar Aritonang Opusunggu Raja, beserta keturunan dari anak putri (Boru/Bere) seJabodetabek, Minggu (26/5) di Gedung Pertemuan Delima-2 di Kp. Pangkalan Bambu, Kel. Margajaya, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi berlangsung hikmad dan meriah.
Acara kebaktian dengan menampilkan Praeses Distrik 8 Jakarta, Pdt. Bernard Manik sebagai pengkotbah mengusung tema yang dikutip dari Roma 12 ayat 12 "Bersukaciralah Dalam Pengharapan, Sabarlah Dalam Kesesakan, dan Bertekunlah Dalam Doa".
Sementara sub Tema dikatakan " Keluarga Besar Perkumpulan Opusunggu Raja, Boru/Bere Se-Jabodetabek, Melangkah Bersama Menyongsong Masa Depan yang Penuh Harapan"
Panji Organisasi dan Tongkat Tinggal Panaluan Oleh Ketum Diarak Keliling Mengitari Susunan Pengurus Opusunggu Raja Biru/Bere Periode 2024-2028 |
Lewat Tema yang dikutip dari Roma 12 ayat 12 tersebut, Pdt. Bernard Manik mengajak jemaat yang terdiri dari keturunan Aritonang Opusunggu untuk selalu bersukacita dan mengucap syukur atas segala hal yang Tuhan berikan sehingga boleh hadir/berkumpul pada acara doa bersama sekaligus pelantikan pengurus baru periode 2024 - 2028 menggantikan pengurus lama periode 2020-2024.
Kebaktian Rohani yang penuh sukacita dan religius tersebut diakhiri dengan doa penutup sekitar pukul 9.30 Wib yang dipimpin Pdt. Roberd Manik usai jemaat menyerahkan persembahan.
Usai kebaktian, rangkaian acara pun dilanjutkan dengan diawali kata sambutan dari unsur keluarga besar Toga Aritonang yang terdiri dari, Aritonang Opusunggu, Aritonang Rajagukguk, dan Aritonang Simare-mare berikut kesempatan kepada Boru/Bere.
Dalam sambutannta, pengusaha sukses dari Pulau Batam Riau Lautan yang mendunia, Jon Kenedi Aritonang, didampingi Irjen Pol (Purn), Edwar Aritonang dan Letjen TNI (Purn) Tiopan Aritonang dalam sambutannya mengutip beberapa filsafat/filosofi nenek moyang orang batak sebagai pesan kepada pengurus perkumpulan yang memiliki tanggung-jawab besar dalam menjalankan roda organisasi.
Gendang Budaya Badak Mengiringi Prosesi Acara Totor (Tari-tarian) |
Pesan kepada pengurus perkumpulan Opusunggu maupun Pengurus Toga Aritonang oleh Jon Kenedi banyak mengutip filsatat/filosofi nenek moyang suku Batak, seperti: Parbahul-bahul Nabolon, artinya: "Siap menerima kritik dari anggota walau kritikan itu terkadang kurang mengenakkan, melayani, dan tanggap terhadap situasi suka maupun duka di tubuh organisasi", Paramak Sobalumon, "Selalu siap ketempatan dalam acara-acara musyawarah membahas adat dan budaya maupun persoalan-persoalan keluarga",
Jadilah pengurus yang diibaratkannya seperti, "Partataring Nasora mittop" Artinya, Ibarat tunggu perapian yang terus menyala untuk memasak, Pengurus perkumpulan keluarga harus selalu siap dalam situasi apapun dalam melayani, terutama dalam dukacita", menjadi "Paninggala Sibola Tali", Artinya, Membuat keputusan dengan bijak sana, sehingga dapat memberi rasa keadilan yang seutuhnya ditubuh organisasi.
"Parsakkalan Nasora Mahiang", Artinya , Pengurus yang selalu siap menerima masukan dari anggota demi kemajuan organisasi dan mampu membedah persoalan-persoalan dengan jujur ditengah organisasi agar tidak terjadi disharmoni.
Dan masih banyak filosofi lainnya oleh Jon Kenedi yang kemungkinan besar hampir terlupakan oleh suku Batak, khususnya Toga Aritonang, padahal arti filsafat tersebut menurut Jon Kenedi adalah, menuntut kejujuran, kebaikan, kepekaan terhadap sikon yang menjadi rujukan menjaga keutuhan persaudaraan.
Usman Opusunggu/Vermona Br. Marbun Resmi Menjadi Pengurus Organisasi Setelah Menerima Tongkat dan Panji Organisasi, Minggu (26/5) |
Kata Kenedi, program besar Persatuan Toga Aritonang untuk membangun Rumah Sakit (RS) di areal Tugu Toga Aritonang di Kec. Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, dengan kebersamaan dan harmoni akan terwujud.
Untuk itu kata Jon Kenedi, dengan renungan kotbah yang diusung Pdt. Roberd Manik dalam kebaktian Rohani di acara pesta doa bersama perkumpulan Opusunggu Boru/Bere se-Jabodetabek, minggu (26/5), menjadi kesadaran bagi segenap pomporan (Keturunan) Toga Aritonang untuk saling bahu membahu menuju kemajuan.
Usai sesi penyampaian kata sambutan dari beberapa penatua, panitia acara, tokoh terkemuka Aritonang, dan Ketua Umum Terpilih periode 2024-2028, acara dilanjutkan ke tahap pelantikan pengurus baru yang sebelumnya terpilih secara aklamasi.
Dengan formasi, Ketua Umum, Usman Opusunggu/Vermona Br. Marbun, Sekretaris Umum, Adam Opusunggu/Br. Sinambela, Bendahara Jewsense Nainggolan/Br. Aritonang menggantikan pengurus lama periode 2020-2024 yang dinahkodai, Timbul Dufy Opusunggu/Br. Sirait menerima panji Opusunggu Boru/Bere dan tongkat yang dikenal sebagai Tunggal Panaluan.
Dengan telah dilantiknya pengurus baru oleh dewan penasehat, sesi acara berikutnya terus berjalan yang diselingi alunan lagu yang dilantunkan Artis, "Laspados & Maria Calista.
Muda Mudi Opusunggu Raja dan Boru/Bere Se-Jabodetabek Menari Bersama |