Drs. Andy Iswanto Salim |
"Saya bisa siapkan tempat yang dapat menampung 2.000 orang yang berniat divaksinasi, daripada harus dilaksanakan di eks gedung DPD-II PG Kota Bekasi yang statusnya sedang sengketa tersebut, sehingga lebih kondusif dan tidak mengakibatkan cluster baru penyebaran COVID-19," ujar Andy.
Menurut Andy, banyak pertimbangan jika vaksinasi harus dilaksanakan di eks gedung DPD-II PG Kota Bekasi tersebut. Selain dikhawatirkan menjadi cluster baru karena tempatnya kurang memadai, juga akan berdampak terhadap arus lalu lintas Jln Achmat Yani.
"Kita tidak mengijinkan vaksinasi di lokasi itu bukan berarti kita tidak mendukung program pemerintah, tetapi tempatnya tidak tepat, dan yang kedua, oknum yang mengatas namakan pengurus DPD-II PG Kota Bekasi itu memilih tempat itu hanya menciptakan alibi seolah-olah dia sudah menyelesaikan sengketa dengan saya," tandasnya.
Ditengah Pelaksanaan Vaksinasi Massal |
"Kita siap mendukung segalanya untuk mensukseskan program kerja DPP Partai Golkar, apalagi kegiatan itu merupakan program nasional," tegas Andy Salim.
Menurut Andy, dia siapkan tempat yang lebih representatif dan lebih pantas buat vaksinasi massal daripada dilaksanakan di Gedung tersebut.
"Saya juga sudah berkirim surat pemberitahuan ke Polres soal potensi yang akan terjadi jika vaksinasi dilaksanakan di eks kantor DPD-II Partai Golkar itu," tuturnya.
Disamping penolakan vaksinasi dilaksanakan di eks Gedung DPD-II PG Kota Bekasi yang masih berstatus sengketa tersebut, panitia ternyata telah memindahkan kegiatan ke Lapangan Multiguna di Kel. Margahayu, Kec. Bekasi Timur.
Dariyanto selalu Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Bekasi yang juga Ketua pelaksana vaksinasi menyebut, setelah menerima masukan dari berbagai pihak, serta hasil musyawarah dengan jajaran penyelenggara, vaksinasi massal akhirnya disepakati dan dipindah ke Lapangan Multiguna, di Kel. Margahayu, Bekasi Timur.
Menurut Dariyanto, selain lokasi pelaksanaan dipindah, nama penyelenggara juga diganti, bukan atas nama Golkar tetapi menjadi Gerakan Masyarakat Peduli Penanganan Covid-19 Kota Bekasi.
Mendapat banyak masukan ujar Dariyanto, supaya lebih fokus mensukseskan vaksinasi massal tersebut, sehingga dicari solusi yang tepat.
"Intinya, kita pindah lokasi bukan karena polemik yang ada, tapi pertimbangan agar vaksinasi massal ini sukses. Kami juga tidak membawa nama Golkar, tapi kita namakan Gerakan Masyarakat Peduli Penanganan Covid-19," pungkas Dariyanto kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).
Menurut Dariyanto, dalam pelaksanaan vaksinasi massal tersebut melibatkan sejumlah lembaga, termasuk KNPI. Intinya ujar dia, semua elemen masyarakat diharapkan bersedia divaksinasi.
Dariyanto menyebut, sementara itu masyarakat yang mendaftar sudah lebih dari 1,367 orang dari target 2.000 orang. Sedangkan untuk tenaga medis, penyelenggara melibatkan IBI (ikatan Bidan Indonesia).
"Berharap vaksinasi ini berjalan lancar dan tertib dengan mengikuti prokes. Kita atur secara matang agar tidak terjadi kerumunan," paparnya. (Mars)