Dirut RSUD Kota Bekasi, dr. Kusnanto Saidi |
Kota Bekasi, pospublik.co.id - Antrian panjang pasien ruang IGD di Rumah Sakit dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi yang sempat viral, mendorong pihak RSUD segera ambil tindakan.
Menyikapi situasi tersebut, Direktur RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, dr. Kusnato Saidi segera ambil tindakan. Menurut dr. Kusnanto, antrian pasien di ruang Unit Gawat Darurat akibat IGD sudah over kapasitas. Upaya pengendalian, pihak RSUD Kota Bekasi segera menyiapkan tenda di lorong sebagai triase untuk menampung pasien Unit Gawat Darurat.
“Sebelumnya kami minta maaf atas terjadinya antrian tersebut. Kami sudah wanti-wanti dan dibangun tenda tadi malam, dan ternyata, pagi hari pasien datang melampaui kapasitas, tenda, sementara IGD sudah dijadikan ruang isolasi covid-19. Banyak warga meminta dirujuk ke RSUD, sementara kapasitas tenda tidak mencukupi. Maka kembali disiapkan bed di Lorong RS,” kata dr. Kusnanto.
Mengatasi lonjakan pasien tersebut ujar dr. Kusnanto, pihaknya telah membuka lorong gedung A menjadi triase UGD dengan kapasits 15 tempat tidur (bed) dan satu lantai di gedung E untuk mengurai antrian pasien.
“Diinstruksikan oleh pak Walikota agar ditambah kapasitas UGD bagaimana caranya pasien terlayani. Kami telah membuka lorong pintu masuk gedung A sebagai triase UGD dengan kapasitas 15 bed dan satu lantai di gedung E dengan kapasitas 45 bed,” jelas dr. Kusnanto.
Pada sore ini lanjut dr. Kusnanto, seluruh bed pada triase UGD telah bisa difungsikan. Sehingga, total kapasitas RSUD menjadi 600 bed, diantaranya, 400 bed untuk isolasi pasien Covid, dan 200 bed untuk pasien umum.
Kusnanto menjelaskan, selama ini pihak RS selalu berupaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Tampa terkecuali, baik pasien sakit biasa maupun Covid-19. Bahkan, sempat juga ruang isolasi pasien Covid-19 over kapasitas. Sehingga menambah kembali ruangan sekaligus tempat tidur.
“Insya Allah sore ini sudah bisa difungsikan dengan total 600 bed. 60 persen pasien yang diisolasi merupakan warga yang ber KTP Kota Bekasi, 40 persen warga ber KTP luar Kota Bekasi. Tenda di lorong merupakan Triase dan untuk screening pasien karena Unit Gawat Darurat telah kami fungsikan sebagai ruang rawat untuk pasien Covid 19,” papar Dirut RSCAM Kota Bekasi, dr. Kusnanto Saidi.
Dalam kesempatan itu, Kusnanto menyampaikan agar masyarakat Kota Bekasi selalu disiplin menjaga/menggunakan protokol kesehatan dimanapun berada. Karena prokes adalah salah satu upaya bersama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (EZ/HMS)