Walikota Bekasi, Kapolrestro Bekasi Kota, Dandim 0507/Bekasi Sambut Menteri PUPR di Lokasi Tanggul Jebol di Pondok Gede |
Kota Bekasi, pospublik.co.id - Menteri PUPR RI meninjau banjir yang terjadi di Perumahan Pondok Gede Permai Kecamatan Jatiasih. Dia menyaksikan langsung tanggul yang jebol di lingkungan perumahan. Bersama Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, Menteri PUPR memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir.
Dalam kesempatan itu, Walikota Bekasi sempat berbincang dengan Menteri PUPR, Basoeki Hadimuljono membahas banjir yang sering melanda Kota Bekasi. Usai berbincang, Menteri PUPR mengatakan, tahun ini masalah banjir harus selesai agar tahun depan tidak ada lagi peristiwa serupa.
Di Perum Pondok Gede Permai Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, genangan air sudah setinggi leher orang dewasa. Banjir disebabkan robohnya tanggul Kali Bekasi sepanjang 60 meter di lokasi tersebut, ditambah intensitas hujan tinggi hampir merata hulu dan hilir.
Walikota Bekasi Rahmat Effendi bersama Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol. Aloysius Supriyadi, Dandim 0507/Bekasi, Letkol (arm) Iwan Aprianto menyambut kehadiran Menteri PUPR di Perum Pondok Gede Permai.
“Kondisi yang sekarang terjadi di Pondok Gede Permai karena tanggul sepanjang kurang lebih 60 meter jebol, plus curah hujan tinggi di dua bukit, yakni: Bukit Hambalang dan Sentul, sehingga debit air di Sungai Cileungsi dan Cikeas meningkat tajam. Tadi pak menteri sudah menyampaikan, tahun ini langsung dikerjakan,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat meninjau lokasi banjir di PGP.
Ia berharap pengerjaan perbaikan tanggul yang direncanakan selesai pada tahun ini, dapat segera diwujudkan.
“Mudah-mudahan tahun depan tidak seperti sekarang ini lagi. Memang harus diselesaikan dari hulu sampai hilir. Makanya tahap pertama dari Kementerian PUPR. Pertemuan kali Cikeas – Cileungsi sampai bendung itu hulunya. Hilirnya tentu termasuk tanggul di PGP ini. Mudah-mudahan semua teratasi tahun ini, sehingga tahun depan tidak ada lagi kekhawatiran seperti sekarang,” ujar Walikota.
Pemkot Bekasi menyebut, pada tahun 2014 Pemkot Bekasi telah mengajukan anggaran untuk perbaikan tanggul serta folder air kepada Kementerian PUPR, namun hingga saat ini belum terealisasi.
Setidaknya ada 6 kecamatan yang menjadi titik banjir, diantaranya: Kecamatan Rawalumbu, Kec. Bekasi Selatan, Kec. Bekasi Barat, Kec. Bekasi Timur serta Bekasi Utara. Pemkot Bekasi sedang dalam tahap pembangunan Folder air untuk menampung debit air ketika curah hujan tinggi, diantaranya: Folder Kecamatan Bekasi Barat, Folder Pondokgede, dan Folder Bekasi Timur.
“Pemerintah Kota Bekasi juga sudah melakukan pemetaan terhadap titik banjir di Kota Bekasi dengan menyiapkan folder air serta mengembalikan fungsi sungai yang diperkecil akibat bangunan serta penggunaan bantaran sungai yang dianggap menyalahi aturan,” pungkasnya. (Ndoet/Me)