Polrestro Bekasi Kota Supaya Gerak Cepat Ungkap Penyebab Luka Berat Wartawan Radar

Polrestro Bekasi Kota Supaya Gerak Cepat Ungkap Penyebab Luka Berat Wartawan Radar

Minggu, 07 Juni 2020, 7:31:00 AM
Wartawan Sekarat dengan Kondisi Luka Lebam Belum Diketahui Penyebabnya (Foto/Dok- Harian Radar)
Kota Bekasi, pospublik.co.id - Sudah 4 hari wartawan Harian Radar, Surya Bagus terbaring koma di RS pasca luka berat yang dialaminya. Namun hingga kini dibalik kasus tersebut, pihak Polrestro Bekasi Kota belum mampu mengungkap penyebab luka beratnya korban.

Spekulasi dan dugaan terus bergulir apa penyebab luka berat korban karena kecelakaan lalulintas atau disebabkan korban penganiayaan terkait profesinya sebagai wartawan.

Seyogjanya pihak kepolisian gerak cepat untuk mengungkap kasus tersebut. Kepolisian pasti mampu karena didukung promoter profesional. Biar segera ada titik terang dan tidak menduga duga. 

Demikian disampaikan Pemerhati Kebijakan Publik yang juga mantan wartawan, Didit Susilo, merespon kejadian yang menimpa wartawan Harian Radar, Surya Bagus yang diduga korban penganiayaan hingga menderita luka berat. 

Menurutnya, jika motif dan sebab musabab sudah bisa diungkap pihak kepolisian, semua kelembagaan organisasi pers Bekasi harus bersikap secara resmi dan meminta asistensi Dewan Pers. 

Didit Susilo menegaskan, hal itu harus ditempuh jika ditemukan unsur kriminal dan kekerasan verbal terhadap pekerja pers. Sambil menunggu kesaksian korban, polisi bisa melakukan penyelidikan melalui Hp korban. "Kan ada rekam digital bisa untuk Lidik dan petunjuk," jelas Didit. 
Wartawan Harian Radar Sedang Sekarat, Belum Diketahui Pasti Penyebabnya
Dijelaskannya, jika ditemukan unsur kekerasan terhadap pers, perlu pengawalan agar diusut secara tuntas. Kalau pun itu laka akibat kecelakaan tunggal, juga perlu pendalaman lebih jauh. 

"Dulu kan juga ada kasus kekerasan terhadap wartawan Radar, saudara Rendy dan kita semua lihat ending hukumnya. Maka jika diperlukan dibentuk Tim Investigasi Independen yang bertujuan mengungkap secara terang benderang untuk membantu pihak kepolisian, banyak lembaga independen yang bersedia membantu," tuturnya. 

Dia meminta kepada semua pihak agar tidak berspekulasi dalam kasus ini, apalagi mengaitkan dengan pihak tertentu. 

"Kita menunggu keterangan resmi pihak kepolisian. Dalam kasus tersebut tidak harus menunggu pelaporan. Tapi pihak kepolisian bisa mendalami lebih jauh karena ada dugaan kekerasan," pesan Didit.

Untuk diketahu sebagaimana dikutip dari koran Harian Radar, Pria 25 tahun ini diketahui luka lebam disekujur tubuhnya ketika ditemui di kontrakannya di wilayah Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu (3/6) malam.
Teman sekontrakannya, Beny mengaku pertama kali mendapati Surya tergeletak di balik pintu kontrakannya pada Rabu malam setelah dia masuk lewat jendela.
Awalnya Beny curiga, karena sepanjang Rabu siang Surya tidak bisa dihubungi, namun ponselnya aktif.
Bahkan rekan kerjanya kesulitan untuk berkomunikasi. Mendapati Surya terluka, Beny langsung menghubungi rekannya yang lain dan membawanya ke RSUD Kota Bekasi sekitar pukul 22.00 WIB.
”Saat itu Surya sudah tidak sadarkan diri. Di dalam mobil pun tidak sadar,” imbuhnya.
Sementara sepeda motor milik Surya mengalami kerusakan dibeberapa bagian. Pada bagian depan kaca pecah, sementara penutup knalpot lepas.
”Kita belum tahu dia kecelakaan tunggal atau seperti apa, karena belum bisa diajak bicara,” imbuhnya.
Surya harus mendapatkan penanganan Intensive Care Unit (ICU). Namun, untuk mendapatkan perawatan tersebut di RSUD Kota Bekasi tidak mudah, karena membludaknya pasien. Saat mendapatkan penanganan awal, salah seorang dokter menyatakan, Surya banyak mengalami luka dalam.
“Ini bagian kepalanya seperti terkena benda tumpul, ada penggumpalan darah. Pasien ini masuk dalam zona merah,” ungkap salah seorang dokter.
Hampir 12 jam Surya mendapatkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Untuk mengetahui luka yang dialami, Surya harus menjalani CT Scan.
Sekitar pukul 13.00 WIB Kamis (4/6), anak sulung dari empat bersaudara tersebut menjalani CT Scan. Malam harinya Surya mendapatkan perawatan intensif di RS Awal Bros Bekasi Timur setelah di rujuk dari RSUD Kota Bekasi.
Dokter yang menangani Surya merasa curiga dengan luka yang dialami. Pasalnya, jika murni kecelakaan kendaraan seharusnya rusak parah. Sementara Surya mengalami luka lebam di mata sebelah kanan dan benjolan di bagian kepala belakang.
“Tadi juga dokter bilang, Surya banyak mengalami luka dalam dibagian kepala,” kata Ayah Surya, Kaniman (49).
Sementara itu, salah seorang rekan Surya, Rouf pada Selasa (2/6) malam mengaku sempat janjian dengan Surya untuk bertemu di Kampus Mulia Pratama Bekasi Timur. Ditunggu sampai jam 12 malam, Surya tidak kunjung datang, hingga akhirnya ditemui pada Rabu (3/6) malam dalam kondisi terluka.
”HP nya aktif, tapi tidak bisa dihubungi,” katanya.
Sebelumnya, pada Selasa malam wartawan berambut gondrong ini seperti biasanya datang ke kantor Radar Bekasi di Ruko Sun City Square. Setelah selesai menulis naskah berita sekitar pukul 20.30 WIB, dia ditelpon oleh rekannya untuk janjian bertemu.
“Ya, saat itu dia (Surya) menerima telpon. Katanya sih mau bertemu temannya,”kata fotografer Radar Bekasi, Ariesanto yang saat itu sedang bersama Surya.
Tidak lama dari situ, Surya bergegas meninggalkan kantor. Dalam seminggu terakhir, wartawan yang sudah 3 tahun bergabung dengan Radar Bekasi ini membuat berita perkembangan seputar kasus Covid -19 di Kota Bekasi. Beritanya seputar rencana siswa masuk sekolah di era new normal serta pembatalan keberangkatan calon jamaah haji asal Kota Bekasi. Tidak ada berita yang kontroversi.
Terpisah, Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari mengaku akan mendalami kasus tersebut. “Iya, tentu akan kita tindaklanjuti untuk dapat memastikan perkara apa yang menimpa rekan kita ini. Jadi, kami penasaran dengan kasus yang menimpanya dan sudah melihat ke RSUD. Tapi sekarang dia sudah dirujuk ke RS Awal Bros, dan kami mendoakan semoga Surya segera pulih dan sehat kembali,” tutupnya. (R-01)

TerPopuler