Walikota Bekasi Turun Tangan Lakukan Swab Tes Kepada Pedagang dan Pembeli di 12 pasar dan 2 Pertokoan Di Kota Bekasi (Foto-Humas) |
Kota Bekasi, pospublik.co.id - Pekan lalu, Wali Kota Bekasi menugaskan tim medis dan analis dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid (RSCAM) untuk menyebar di 8 titik dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menggunakan 900 alat swab. Hasil swab test tersebut diketahui 10 Positif terpapar virus corona.
Swab tes yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi tersebut kembali dilakukan terhadap pefagang dan pembeli di 12 Pasar dan 2 pertokoan dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Covid-19 di Kota Bekasi.
"12 pasar dari tiap Kecamatan diberikan masing masing 50 alat swab test untuk memeriksa para pedagang dan pembelinya yang diambil secara acak," ujar Humas Kota Bekasi, Sayekti dalam siaran persnya.
Menurut Humas, pasar yang di bagikan tersebut swab tes adalah: 1). Pasar Baru Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur. 2). Pasar Teluk Buyung, Kecamatan Bekasi Utara, 3). Pasar Kranji Baru, Kecamatan Bekasi Barat, 4). Pasar Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, 5). Pasar Kranggan, Kecamatan Jatisampurna, 6). Pasar Pondok Gede, Kecamatan Pondok Gede
Swab Tes Para Pedagang dan Pembeli Di Pasar Tradisional dan Pertokoan (Foto/Humas) |
7). Pasar Inkopau, Kecamatan Pondok Melati, 8). Pasar Family, Kecamatan Medan Satria, 9). Pasar Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, 10). Pasar Harapan Jaya, Kecamatan Medan Satria, 11). Pasar Wisma Asri, Kecamatan Bekasi Utara, 12). Pasar Atrium Pondok Gede.
Sementara pertokoan yang ikut dilakukan swab tes adalah: 1). Pertokoan Bekasi Junction, 2). Pertokoan Kranji.
Minggu (10/05), sejak pagi Wali Kota Bekasi memonitoring Pasar Baru Bekasi, berlanjut ke Pasar Bantargebang, Pasar Jatiasih, Pasar Atrium Pondok Gede dan Pasar Kranggan. Awalnya, sistem Swab Test ini dilakukan oleh para petugas kesehatan dan bantuan dari Puskesmas setempat dengan membuka lapak bagi yang ingin di tes swab.
Swab Tes Para Pedagang dan Pembeli oleh Pemkot Bekasi (Foto/Humas) |
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi saatvhadir dilokasi menginstruksikan untuk dilakukan jemput bola. Contohkan, anggota satpol pp ataupun petugas pasar di dampingi 2 petugas dari tenaga kesehatan yang dibagi tugas supaya membawa 2 kursi lipat untuk mendata, yang akan dilakukan swab test.
Menurut Humas Pemkot Bakasi, dalam 5 pasar yang dihadiri Wali Kota Bekasi, diketahui masih banyak warga ataupun pedagang yang belum tahu bahaya wabah Covid-19 ini, sehingga masih banyak yang tidak memakai masker atau masih berdempetan di area pasar tanpa memperhatikan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19.
Wali Kota mengaku agak sulit menerapkan PSBB di Pasar Pasar, karena melakukan Physical Distancing nya agak sulit. Untuk itu harus terus digalakan sosialisasi memakai masker. Dinas Pasar suapaya menyediakan masker tersebut, apakah harus dibeli pedagang atau diberikan gratis.
"Sering kita sampaikan, wabah ini tidak mengenal strata, umur dan lainnya, semua juga ikut sosialisasikan bahaya ini, kesadaran dari warga menjadi kunci utama" papar Rahmat Effendi.
Proses Swab Tes Para Pedagang Pasar dan Pembeli (Fito/Humas Pemkot Bekasi) |
Disampaikan, agar pedagang menyadari kalau pasar beroperasi tiap hari, tidak ada hentinya bertransaksi dengan kerumunan orang. Dengan sistem acak, bagi yang mau lakukan PCR test terutama untuk pedagang dipersilahkan untuk test.
"Mudah-mudahan dengan sistem ini, dapat diketahui penyebaran Covid-19, khususnya diarea pasar dan pertokoa, dan semoga hasilnya tidak ada yang positif. Kesadaran warga terhadap dampak virus corona sangat menentukan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid 19 ini," harap walikota melalui Humas. (HUMAS/R-01)