Brigjen (Pol) Ahmad Lutfi (kiri) dan Presedium IPW Neta S Pane (Foto/Ist) |
Menurut Neta, Brigjen Ahmad Lufti adalah seorang Jenderal bintang 1 di Polri yang bukan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol).
Nama Brigjen Ahmad Lutfi mencuat di antara nama jenderal lain yang dimutasi Kapolri Jenderal Idham Azis pada 1 Mei 2020.
Berdasarkan Surat Telegram (ST) yang diterbitkan Kapolri Jenderal Idham Azis, yakni ST/1337/V/KEP/2020 dan ST/1338/V/KEP/2020, tertanggal 1 Mei 2020, Brigjen Ahmad Lutfi promosi jabatan.
Neta S Pane menyebut, sebelumnya Brigjen Ahmad Lutfi menjabat sebagai Wakapolda Jawa Tengah. Dengan keluarnya Skep Kapolri itu, Ahmad Lutfi ditunjuk menjadi Kapolda Jawa Tengah. Artinya Ahmad Lutfi akan naik pangkat menjadi bintang dua yaitu Inspektur Jenderal (Irjen).
Brigjen Ahmad Lutfi menyita perhatian karena dia adalah satu-satunya jenderal bukan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) yang biasa memangku jabatan bergengsi Kapolda Jawa Tengah.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, pengangkatan Ahmad Lutfi adalah hal yang paling fenomenal dalam mutasi jabatan di tubuh Polri.
“Dari mutasi besar-besaran kali ini, yang paling fenomenal adalah naiknya Wakapolda Jateng menjadi Kapolda. Hal ini sekaligus menandai untuk pertama kalinya non-Akpol tampil menjadi Kapolda Jateng,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, dalam keterangan persnya, Jumat (1/5/2020).
Jamak diketahui jabatan bergengsi di tubuh Polri dikuasai para alumni Akpol. Karena itu penunjukan Ahmad Lutfi sebagai Kapolda Jawa Tengah menjadi sorotan bagi IPW.
Neta mengatakan, sejak duduk sebagai Kapolresta Solo, karier Luthfi memang begitu cepat menanjak. Kondisi ini terbilang fenomenal untuk sebuah jenjang karier di Korps Bhayangkara.
Berdasarkan alasan itu, IPW menduga Luthfi sudah disiapkan untuk menduduki jabatan tinggi di Polri pada masa yang akan datang.
"Sepertinya yang bersangkutan sedang dipersiapkan Jokowi untuk menjadi calon Kapolri ke depan. Bisa jadi akan dipersiapkan menggantikan Idham Azis,” jelasnya.
Brigjen Ahmad Lutfi diketahui bukanlah lulusan Akpol. Ahmad Lutfi adalah lulusan Sekolah Perwira Militer Sukarela (Sepa Milsuk) angkatan ke-2 tahun 1989.
Sejak polisi berpisah dari TNI, nama Sepa Milsuk kini berganti menjadi Penerimaan Polri Sumber Sarjana (PPSS).
Sepa Milsuk adalah jalur masuk ABRI bagi lulusan perguruan tinggi. Di Sepa Milsuk 1989, Ahmad Lutfi satu angkatan dengan Menteri Kesehatan Terawan.
Terawan adalah seorang dokter tentara berpangkat Mayjen. Sepa Milsuk Angkatan ke-2 Tahun 1989 ini dilantik perwira pada tanggal 29 Juni 1989 di Kodikal.
Kodikal merupakan nama lembaga pendidikan TNI Angkatan Laut sebelum berubah menjadi Kodiklatal. Disebut Geng Solo Karier Brigjen Ahmad Lutfi terbilang moncer untuk ukuran polisi di luar Akpol.
Sebelum menjadi Kapolda Jawa Tengah, Ahmad Lutfi adalah Wakapolda Jawa Tengah. Ketika berpangkat Kombes, Ahmad Lutfi menjadi Kapolresta Solo.
Menurut Neta S Pane, kesuksesan Ahmad Lutfi mengawal pernikahan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution kemungkinan menjadi salah satu penilaian mengantarkannya menjadi Wakapolda Jawa Tengah.
Bahkan Neta sempat membuat istilah Geng Solo. Geng Solo ini sebutan bagi para jenderal lulusan Solo yang kariernya melejit. Ini juga dikaitkan dengan Jokowi yang berasal dari Solo.
Neta membeberkan, beberapa jenderal lulusan Kapolresta Solo yang memiliki karier bagus. Sebut saja Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo lulusan Akpol 1991. Lalu Irjen Nana Sudjana lulusan Akpol 1988 yang menjadi Kapolda Metro Jaya. Termasuk Brigjen Ahmad Lutfi.
Menurut Neta, perwira non Akpol itu menjadi Wakapolda Jawa Tengah usai mengikuti pendidikan. Tak seperti biasanya, usai mengikuti pendidikan, perwira Polri menjadi Analis Kebijakan (Anjak) dahulu atau menjabat posisi di Mabes Polri dengan pangkat tetap Kombes, baru kemudian mendapat promosi menjadi Brigjen. (*/R-01)
"Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Fenomena Brigjen Ahmad Lutfi, Jenderal Bukan lulusan Akpol yang Jadi Kapolda Jateng"