Walikota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi Menyampaikan Temuan Hasil Tes PCR di 12 Pasar Tradisional dan 2 Pertokoan di Kota Bekasi, Minggu (10/05)/Foto-Humas |
Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi dalam siaran persnya yang dirilis Humas Senin (11/05) menyebut, hasil tes Polymerhase Chain Reaction (PCR) yang disebar di 12 Pasar dan 2 Pertokoan di Kota Bekasi, berhasil mendeteksi 2 orang pedagang positif terpapar virus corona.
Kedua orang Positif terpapar Covid-19 itu menurut Humas adalah, 1 pria berinisial R berjualan ayam potong, dan 1 pria berinisial H berada di kios. Namun menurut Wali Kota ujar Humas, kedua orang tersebut bukan ber KTP Kota Bekasi.
Menurut Humas Pemkot Bekasi, Inisial R ber KTP di Kabupaten Bekasi, dan sudah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Sementara yang berinisial H ber KTP Kabupaten Bogor. Walikota menyebut akan segera menghubungi Bupati Bogor agar segera ditindaklanjuti.
"Tentunya kita akan terus lakukan tracking si pasien positif Covid-19. Mereka masuk golongan Orang Tanpa Gejala (OTG), karena mereka terlihat sehat dan fit, dan keseharian beraktivitas di pasar. OTG akan lebih berbahaya karena pasar merupakan area berinteraksi banyak orang jual beli sembako. Belum semuanya hasil PCR yang kemarin keluar. Mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan kata Rahmat Effendi," tutur Humas.
Rahmat Effendi menyebut lanjut Humas, kedepan terkait pasar-pasar yang ada di Kota Bekasi akan disusun regulasi kaitan protokol kesehatan dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini.
"Akan kita usahakan keluar masuk satu pintu agar mudah memonitor pergerakkan pengunjung. Psychal Distancing kita terapkan, mengenai waktu juga sudah kita buatkan aturan," tegas Walikota yang akarap disapa Pepen ini melalui Humas.
"Akan kita usahakan keluar masuk satu pintu agar mudah memonitor pergerakkan pengunjung. Psychal Distancing kita terapkan, mengenai waktu juga sudah kita buatkan aturan," tegas Walikota yang akarap disapa Pepen ini melalui Humas.
"Masalah penjagaan dan penerapannya kita sudah ketatkan. Akan tetapi kepatuhan masih rendah. Saat sidak, masih banyak yang tidak menggunakan masker dan santai saja, seolah tidak ada masalah wabah yang berbahaya. Untuk itu, Petugas medis Kota Bekasi dituntut kerja keras, terutama mengedukasi masyarakat terhadap bahaya yang ditimbulkan Covid-19 ini," Kata Walikota dalam rilis Pers Humas Pemkot Bekasi. (Hunas/R-01)