Rakor Bupati/Walikota Sejabodetabek Bersama Gugus Tugas Pusat Penanganan Covid-19 Melalui Teleconference (Foto/Humas) |
Walikota Bekasi di dampingi Forkompinda dan Perwakilan BNPB, Kolonel Infantri Togas serta Anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bekasi.
Laporan Bupati Bogor, pelaksanaan PSBB didaerah tersebut terhitung hingga tanggal 10 Mei, kendaran bermotor roda 4 dan roda 2 yang di arahkan untuk memutar haluan kembali ke daerah asal sudah diangka 4.500. Kendala yang ada dilapangan bukan hanya sering ditemukan pelanggar yang tidak menggunakan masker, akan tetapi banyak pula para pengendara yang tidak cooperatif dalam penerapan PSBB.
Bupati bogor meminta kepada Ketua Gugus Tugas Pusat penanganan covid-19 agar bisa membuat suatu kebijakan dengan tidak memberikan kelonggaran mudik pada masyarakat yang berada di daerah-daerah, khususnya yang sudah terdata sebagai masyarakat yang tinggal di zona merah, karena dikhawatirkan upaya PSBB akan sia-sia.
Walikota tanggerang Selatan pun turut serta memberikan laporan terkini dalam rapat koordinasi ZOOM Vidcon tersebut. Dia juga bertanya, sampai kapan kira-kira situasi ini bisa dipertahankan sementara ekonomi masyarakat sudah sangat genting. "Sampai Kapan kita baru berdamai dengan covid-19 ini " ujar walikota tanggerang selatan.
Walikota Bekasi, Dr. Rahmat Efendi dalam laporannya menyebut, langkah pencegahan penyebaran Covid-19 terus digalakan melalui program Swab Tes yang telah di lakukan di beberapa Stasiun, Gor Patriot Chandrabaga, Pasar-pasar, bahkan sampai ke perusahaan yang ada di Kota Bekasi.
Dengan cara itu menurut Walikota Bekasi, penyebaran virus corona bisa ditekan semaksimal mungkin. Waliota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi juga melaporkan warganya yang positif terpapar, PDP, ODP, Sembuh.
"Mudah-mudahan masa pandemi covid-19 ini segera berakhir, kami selalu menghimbau dan merangkul masyarakat Kota Bekasi agar lebih tergerak hatinya untuk mengikuti protokol kesehatan, dan aturan Penerapan PSBB. Kita berupaya mengedukasi masyarakat supaya bersemangat secara bersama-sama melawan covid-19 ini," ujar Walikota yang akarab disapa Pepen ini.
Atas masukan dan juga keluhan dari masing-masing Bupati/Walikota Sejabodetabek tersebut, Ketua Gugus Tugas Pusat penanganan COVID-19 menyimpulkan, kalau mudik belum dapat diperbolehkan.
"Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada mudik, dan kepada petugas medis tidak adalagi yang tidak menggunakan APD, dan semua kendala yang ada di masyarakat pada penerapan PSBB ini, diharapkan kepada petugas untuk pandai-pandai mensiasati," tegasnya seraya berpesan, bagi masyarakat yang sering berinteraksi dengan banyak orang atau bepergian, supaya melakukan tes Covid minimal seminggu sekali. (Humas/R-01)