Menteri BUMN Mengaku Prihatin 90% Bahan Baku Obat dan Alat Kesehatan Masih Inport

Menteri BUMN Mengaku Prihatin 90% Bahan Baku Obat dan Alat Kesehatan Masih Inport

Kamis, 16 April 2020, 4:29:00 AM
Menteri BUMN, Erick Tohir

F67jJakarta, pospublik.co.id - Mantan bos klub sepak bola "Inter Milan" yang sekarang menjadi Menteri Badan Usahva Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku prihatin terhadap Republik ini karena hingga saat ini mayoritas bahan baku untuk obat-obatan dan alat kesehatan di Indonesia masih impor.


“Mohon maaf kalau saya bicara ini, sangat menyedihkan kalau negara sebesar Indonesia ini, 90 persen bahan baku dari luar negeri untuk industri obat. Sama juga alat kesehatan, mayoritas dari luar negeri,” ujar Erick usai meninjau RS Pertamina Jaya, Kamis (16/4/2020) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Menurut Erick, mewabahnya virus corona di Indonesia harus dijadikan cambuk untuk mengubahnya kedepan. Dengan demikian, nantinya bangsa Indonesia tak lagi tergantung dengan negara lain.

“Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor, sehingga alat kesehatan mesti impor, bahan baku mesti impor,” kata Erick dilangsir Kompas.com.

Atas kesadaran bersama, Erick mengajak semua pihak mempunyai komitmen untuk mengubah fenomena ini.

“Kalau kita enggak gotong royong, kita tidak bangun bangsa kita dengan diri sendiri, emang bangsa lain peduli? Kita yang harus peduli antara bangsa kita. Jangan semuanya ujung-ujungnya duit terus. Akhirnya kita terjebak short term policy. Didominasi oleh mafia-mafia, trader-trader itu,” ucap dia.

Erick pun mengakui, membangun industri nasional tak semudah membalikan telapak tangan. Namun, dia yakin bahwa jika dilakukan secara gotong royong, hal tersebut padti bisa diwujudkan.

“Kalau hari ini (bisa produksi bahan baku obat) 10 persen, tahun depan 30 persen, tahun depannya lagi 50 persen. Kita juga tidak anti-impor. Memang ada beberapa yang tidak bisa dilakukan, tapi yang kita bisa lakukan, harus bisa,” ujarnya. (*/Red)

TerPopuler