Promosi Perwira Tinggi Ditubuh Polri |
JAKARTA, pospublik.co.id. - Kepala Devisi (Kadiv) Hubungan Masyarakat (Humas) Polisi Republik Ibdonesia (Polri), Irjen Polisi Mohammad Iqbal, menepis mutasi Perwira Tinggi Polri berkaitan peristiwa Geng Solo.
Dia menegaskan kalau mutasi jabatan ditubuh Polri telah melalui mekanisme yang berlaku.
"Mutasi jabatan di Polri ada mekanismenya. Melihat rekam jejak dan lewat pertimbangan "Wanjakti" (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi)," kata Irjen Pol M. Iqbal kepada ANTARA sebagaimana dikutip dari Bisnis.com.
Irjen M. Iqbal membantah tudingan LSM Indonesia Police Watch (IPW) soal "Geng Solo" sehingga kariernya meroket ditubuh Polri.
"Geng Solo" yang dimaksud IPW adalah para perwira Polri yang pernah menjabat di Solo, Jawa Tengah.
Iqbal pun membantah adanya kelompok-kelompok di tubuh Polri. "Sama sekali tidak ada parameter geng-gengan," tegasnya menepis pernyataan IPW tersebut.
Sebelumnya, IPW menuding bahwa Presiden Joko Widodo telah membangun "Geng Solo" ditubuh Polri. "Geng Solo" pun kariernya moncer.
Namun menurut Neta S Pane, melesatnya karier perwira tinggi "Geng Solo" dinilai merusak sistem karier di institusi Polri.
Ketua Presedium IPW, Neta S Pane |
"IPW melihat keresahan di internal Polri. Mereka merasakan slogan Promoter bukan lagi Profesional, Modern, dan Terpercaya, melainkan sudah jadi Promosi Orang-orang Tertentu," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane kepada wartawan.
Menurut Neta, sah saja bila Jokowi memilih para pati yang dahulu berdinas di Solo. Namun, hal itu jangan sampai merusak sistem karier yang sudah dibangun Polri sejak lama.
Neta mencatat ada tiga perwira tinggi mantan Kapolresta Surakarta, yang kariernya melesat.
Kapolda NTB Irjen Pol. Nana Sujana ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya.
"Ini pertama kali dalam sejarah Polri, ada kapolda dari luar Jawa yang langsung jadi Kapolda Metro Jaya," katanya.
Kemudian Irjen Pol. Listyo Sigit Prabowo yang kini menjabat Kabareskrim Polri.
"Selama ini perwira yang menjadi Kabareskrim adalah irjen senior yang pernah menjabat kapolda tipe A," katanya.
Selanjutnya, Brigjen Pol. Ahmad Lutfi usai menjabat Kapolresta Surakarta mendapat promosi sebagai Wakapolda Jawa Tengah.
"Perwira non-Akpol (bukan lulusan Akademi Kepolisian) ini menjadi wakapolda setelah mengikuti pendidikan. Biasanya usai pendidikan, perwira Polri menjabat posisi di Mabes Polri dengan pangkat tetap kombes. Baru kemudian dipromosikan jadi brigjen," tutur Neta S Pane sebagaimana dikutip dari Busnis.com. (*/R-01)