Hakim PN Jakarta Utara, Djuyamto |
Jakarta, pospublik.co.id - Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) lebih mengutamakan pencegahan penyebaran Covid-19 demi kemanusiaan daripada melanjutkan selebrasi HUT IKAHI yang lahir pada tanggal 20 Maret 67 tahun lalu.
Langkah pencegahan penyebaran Covid-19 jauh lebih penting daripada selebrasi HUT IKAHI ke-67 tersebut. Oleh sebab itu, IKAHI cukup mengambil hikmah dari peristiwa tertundanya HUT yang seyogianya diselenggarakan tanggal 20 Maret tahun ini.
Perjalanan sejarah, sejak IKAHI lahir 67 silam, HUT selalu diselenggarakan dengan berbagai selebrasi. Namun tahun ini, IKAHI memutuskan untuk tidak, karena lebih memprioritaskan pencegahan penyebaran Covid-19.
Setiap tahun HUT IKAHI selalu diperingati dengan meriah, dan penuh sukacita, hingga terkadang justru melupakan esensi atau makna peringatan itu sendiri. Bahkan tak jarang tergelincir dari niat suci mengapa IKAHI harus lahir, hingga bentuk-bentuk acara peringatan menjadi hambar dan terkesan hanya formalitas sekedar mengisi program rutinitas kepengurusan.
Api semangat untuk mengingat, memahami dan meneladani jiwa para pendiri IKAHI bukanlah api yang muncul dari dalam dada maupun hati masing-masing anggota IKAHI, namun pradigmanya bergeser seolah karena diwajibkan karena ada surat edaran dari atasannya atasan.
Nampaknya inilah pesan yang dapat dikutip dari tulisan anggota IKAHI, Djuyamto, SH. MH hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara sebagaimana dilangsir di Media cetak dan online Warta Sidik.co.id.
Menurut Djuyamto, walau HUT IKAHI kali ini dalam suasana “duka” diselimuti "keprihatinan" suasana "sunyi" sehingga pelaksanaannya ditunda, harus disyukuri. "Barangkali dalam suasana yang demikian, semua anggota, terlebih para pengurus IKAHI di semua tingkatan mampu untuk merenungkan dengan lebih khusyu makna sejarah serta misi agung para pendiri IKAHI," ujar Djuyanto.
Djuyamto berpesan, Jangan takut dianggap tidak sukses jika peringatan HUT IKAHI berlalu tanpa selebrasi dan kemeriahan. Sebab pekerjaan rumah terbesar bukanlah menghadirkan kemeriahan dan kesuksesan peringatan HUT. Akan tetapi apa yang bisa dihadirkan oleh IKAHI, dan kontribusi apa yang dapat diberikan kepada bangsa dan negara setelah usianya bertambah dewasa, itu yang sangat berharga dan dikenang.
Sekarang hampir seluruh dunia berduka akibat penyebaran Covid-19, IKAHI berbuat apa, dan kalau pun tidak melibatkan diri secara langsung, setidaknya IKAHI mampu berkontribusi melalui dukungan terhadap program pemerintah untuk menghindari kerumunan massa dan mengurangi kegiatan diluar.
Penundaan selebrasi HUT IKAHI tahun ini jangan pernah dianggap kegagalan, melainkan lebih pada kemanusiaan. Nampaknya inilah yang dapat dikutip dari pesan yang disampaikan anggota IKAHI, Djuyamto, dalam tulisannya di Warta Sidik.co.id. "Semoga IKAHI Semakin Jaya". (*/R-01)